Khutbah
Jumat: Umur Kita Terbatas, Lalu Apa Saja Amalan yang Bisa Ditinggalkan?
Muhammad Abduh Tuasikal,
MSc Follow
on TwitterSend an emailJanuary 1, 2021
0 54,149 6 minutes read
Umur kita berapa saat
ini? Intinya, umur kita terbatas. Kita butuh amalan yang ditinggalkan yang
terus langgeng.
Yuk, pelajari Khutbah Jumat berikut ini.
Daftar Isi tutup
2. Apa saja amalan yang bisa kita tinggalkan?
2.2. Kedua: Kesalehan sebagai orang tua yang akan
berpengaruh pada keturunan
2.3. Keempat: Sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, dan doa anak yang saleh
2.4. Kelima: Berbagai amalan yang kemanfaatannya
luas untuk umat
2.5. Jadikan umur kita saat ini untuk meninggalkan
bekas yang baik.
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا
اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ
الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ
الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيبًا
اللّهُمَّ عَلِّمْنَا
مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا
الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Amma ba’du …
Ma’asyirol muslimin rahimani wa
rahimakumullah …
Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam, yang memerintahkan kita untuk terus bertakwa kepada-Nya.
Pada hari Jumat penuh berkah
ini, kita diperintahkan bershalawat kepada Nabi akhir zaman, Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada hadits yang
menunjukkan keutamaan bershalawat kepada beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ
وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan
bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)
Ma’asyirol muslimin rahimani wa
rahimakumullah …
Sekarang kita masuk
di tahun yang baru 2021.
Namun perlu diketahui, waktu bertambah sebenarnya ajal kita semakin dekat, waktu kita terbatas.
Basyr bin
Al-Harits rahimahullah pernah berkata,
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ مِنَ
العُبَّادِ بِالبَصْرَةِ وَهُوَ يَبْكِي فَقُلْتُ مَا يُبكِيْكَ فَقَالَ أَبْكِي
عَلَى مَا فَرَّطْتُ مِنْ عُمْرِي وَعَلَى يَوْمٍ مَضَى مِنْ أَجْلِي لَمْ
يَتَبَيَّنْ فِيْهِ عَمَلِي
“Aku pernah melewati
seorang ahli ibadah di Bashrah dan ia sedang menangis. Aku bertanya, “Apa yang
menyebabkanmu menangis?” Ia menjawab, “Aku menangis karena umur yang
luput dariku dan atas hari yang telah berlalu. Ajalku ternyata semakin dekat,
tetapi belum jelas juga amalku.” (Mujalasah wa Jawahir Al-‘Ilm,
1:46, Asy-Syamilah).
Sudah berganti tahun
harusnya kita renungkan bahwa umur kita terbatas, ajal kita semakin dekat. Yang bisa
menolong kita adalah ada amalan yang bisa kita tinggalkan setelah kita
meninggal dunia, tetapi akan bermanfaat seterusnya.
Apa saja amalan yang bisa kita
tinggalkan?
Pertama: Kesalehan
Manfaat kesalehan adalah
akan mendapatkan doa baik dari orang saleh lainnya, sampai juga malaikat. Di
antara dalilnya adalah surah Ghafir (Al-Mukmin) ayat 7-9.
Dalil lainnya adalah
hadits tentang tasyahud, di mana ketika tasyahud kita membaca:
السَّلاَمُ عَلَيْنَا
وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ
“ASSALAAMU ‘ALAINAA WA
‘ALA ‘IBADILLAHISH SHOLIHIIN (artinya: salam untuk kami dan juga untuk hamba
Allah yang saleh).”
Disebutkan dalam hadits
tentang bacaan tasyahud ini,
فَإِنَّكُمْ إِذَا
قُلْتُمُوهَا أَصَابَتْ كُلَّ عَبْدٍ لِلَّهِ صَالِحٍ فِى السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Jika kalian mengucapkan seperti itu, maka doa tadi akan tertuju
pada setiap hamba Allah yang saleh di langit dan di bumi.” (HR.
Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402).
At-Tirmidzi Al-Hakim
berkata,
مَنْ أَرَادَ أَنْ
يَحْظَى بِهَذَا السَّلَام الَّذِي يُسَلِّمهُ الْخَلْق فِي الصَّلَاة فَلْيَكُنْ
عَبْدًا صَالِحًا وَإِلَّا حُرِمَ هَذَا الْفَضْل الْعَظِيم
“Siapa yang ingin meraih
ucapan salam yang diucapkan oleh setiap orang yang sedang shalat, maka jadilah
hamba yang saleh. Jika tidak, maka karunia yang besar (berupa doa selamat)
diharamkan untuk diperoleh.” (Fath Al-Bari,2:314)
Baca juga: Siapakah orang shalih?
Kedua: Kesalehan sebagai orang
tua yang akan berpengaruh pada keturunan
Disebutkan dalam surah
Al-Kahfi,
وَأَمَّا الْجِدَارُ
فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ
لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا
“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota
itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang
ayahnya adalah seorang yang saleh.” (QS. Al-Kahfi: 82)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan dalam kitab
tafsirnya, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (5:185),
“Ini jadi dalil bahwa laki-laki saleh akan membuat keturunannya terjaga dan
termasuk juga mendapatkan berkah dari ibadah yang ia lakukan pada keturunannya
di dunia dan akhirat. Orang saleh ini akan memberikan syafaat kepada
keturunannya tadi. Ia pun akan mengangkat derajat mereka hingga derajat tinggi
di surga. Karena anak-anak ini jadi penyejuk mata baginya. Demikian hal ini
juga dibicarakan dalam ayat lainnya dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Baca juga: Kuncinya, Orang Tua pun Harus Saleh
Ketiga: Menjadi pelopor
kebaikan (sunnah hasanah)
Dari Jarir bin
Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ سُنَّةً
حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كَانَ لَهُ أَجْرُهُ وَمِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ
غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh
orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang
yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka
peroleh.” (HR. Muslim, no. 1017)
Baca juga: Khutbah Jumat, Pelopor Kebaikan
Keempat: Sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ
الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ
وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang diambil manfaatnya,
dan doa anak yang saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim, no.
1631)
Baca juga: Penjelasan Hadits dari Imam Nawawi
tentang Tiga Amalan yang Tidak Terputus Pahalanya
Kelima: Berbagai amalan yang
kemanfaatannya luas untuk umat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ
مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ
وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ
بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً
أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ
مَوْتِهِ
“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan
kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah:
1.
Ilmu
yang ia ajarkan dan sebarkan.
2.
Anak
saleh yang ia tinggalkan.
3.
Mushaf
Al-Qur’an yang ia wariskan.
4.
Masjid
yang ia bangun.
5.
Rumah
bagi ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun
6.
Sungai
yang ia alirkan.
7.
Sedekah
yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup.
Semua itu akan dikaitkan
dengannya setelah ia mati.”
(HR. Ibnu Majah, no. 242; Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman. Hadits ini
dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dihasankan oleh Al-Mundziri. Syaikh
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Baca juga: 7 Amal Jariyah
Jadikan umur kita saat ini
untuk meninggalkan bekas yang baik.
Dari ‘Abdullah bin Busr,
ada seorang Arab Badui bertanya pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, siapakah manusia yang paling baik. Jawaban Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ طَالَ عُمُرُهُ
وَحَسُنَ عَمَلُهُ
“(Yang paling baik adalah)
yang panjang umur dan
baik pula amalnya.” (HR. Tirmidzi, no.
2329; Ahmad, 4: 190. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Baca juga: Doa Meminta Panjang Umur dan Banyak
Harta
Demikian khutbah pertama ini.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ
السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua
أَحْمَدُ رَبِّي
وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ
يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا
بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى
بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا:
اِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ
بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ،
وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا،
وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا
عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا
مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا
نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
اللَّهُمَّ اكْفِنَا
بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
اللهمّ أحْسِنْ
عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا
وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Sumber https://rumaysho.com/26117-khutbah-jumat-umur-kita-terbatas-amalan-yang-bisa-ditinggalkan.html